Virtualisasi Teknologi di Asia Pasifik
Menyambut datangnya tahun 2012, sejumlah prediksi tren teknologi pun mulai bermunculan. Menurut Steve Herrord (Chief Technology Officer/CTO dan Senior Vice President Research & Development, VMware), penggunaan dan pengadopsian teknologi awal pada tahun 2012 akan meningkat.
Hal tersebut didukung oleh riset yang dilakukan Forrester baru-baru ini yang diluncurkan pada bulan Oktober 2011 lalu oleh VMware. Riset tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak organisasi yang memilih menerapkan teknologi public dan private cloud (41%), meningkat 10 persen dibandingkan riset tahun lalu (38%).
Di seluruh kawasan Asia Pasifik kini sebanyak 78 persen organisasi mempertimbangkan untuk menerapkan virtualisasi sebagai dasar yang penting bagi komputasi awan (cloud computing). Adalah perusahaan asuransi (83%) dan perbankan (81%) yang dinilai paling tinggi menggunakan teknologi virtual.
Memang, tidak semua komputasi awan dapat diterapkan pada perusahaan karena kebutuhan setiap perusahaan yang berbeda. Untuk itulah dibutuhkan pendekatan untuk pengembangan aplikasi ke depan.
Keragaman jenis dan volume perangkat selular yang semakin besar akan terus memengaruhi, dan ini akan mendorong pengadopsian dan penggunaan teknologi cloud tersebut. VMware memperkirakan lebih banyak perusahaan yang akan mengadopsi sistem virtualisasi untuk menjaga bisnis berkelanjutan.
Di kawasan Asia Pasifik, penggunaan perangkat tablet diprediksi akan meningkat pesat mengingat semakin banyak pilihan perangkat yang lebih murah yang beredar di pasaran. Solusi baru untuk perangkat yang murah juga mengubah fokus sistem virtual, dari solusi bagi korporasi besar menjadi solusi praktis bagi segmen SMB dan perusahaan menengah.
Hal ini terkait dengan kawasan Asia Pasifik karena pebisnis ingin mematahkan siklus sistem tradisional untuk beralih pengadopsian ke sistem yang mudah dan pengurangan capex/opex sebagai penggerak utama bagi penggunaan sistem host.
Namun demikian, situasi tahun 2012 diprediksi tidak menentu. Oleh sebab itulah, solusi virtualisasi dan komputasi awan semakin menarik karena kebutuhan industri yang mengharapkan biaya turun.
Survei yang dilakukan Forrester dengan dukungan dari VMware menunjukkan bahwa biaya infrastruktur hardware yang semakin rendah (76%) dan sumber/server yang semakin sederhana (75%). Kebutuhan terhadap perangkat pengelolaan cloud tercatat tertinggi di Singapura, Malaysia dan Thailand.
Privasi data kini menjadi hambatan utama dalam penerapan teknologi cloud di perusahaan, di mana 74% responden mengakui hal ini sebagai isu utama dibandingkan dengan isu keamanan data. Kedua masalah terkait pengumpulan data dan kehilangan kendali merupakan perhatian utama di Australia, Singapura dan Malaysia.