China telah membangun superkomputer pertama berbasis mikroprosesor yang sepenuhnya buatan dalam negeri China, yang menandai suatu langkah besar dalam menghindari ketergantungan negara beraliran komunis tersebut pada teknologi barat, untuk komputasi berkinerja tinggi.
Laporan media massa pemerintah China menyebutkan, China National Supercomputer Center telah mengumumkan superkomputer baru pada hari Kamis lalu. Superkomputer ini menggunakan 8.740 mikroposesor Shenwei 1600 yang dikembangkan oleh pusat desain National Performance Integrated Cisrcuit Design Center di Shanghai.
New York Times dalam laporannya menyatakan, nama superkomputer ini dalam bahasa Inggris disebut Sunway BlueLight MPP dan dibangun oleh Academy of Science Shandong China.
Sejauh ini China terus meningkatkan investasinya pada teknologi superkomputer. Bulan November tahun lalu, China mengumumkan superkomputer Tianhe-1A yang dalam waktu singkat meraih predikat terkuat di dunia. Namun komputer tersebut masih menggunakan chip dari Intel dan Nvidia. Tianhe-1A secara teoritis memiliki kecepatan puncak 4.7 petaflop.
Tercatat ada sekitar 61 superkomputer milik China dalam daftar top 500 superkomputer. Sebagai perbandingan, AS memiliki 255 superkomputer dalam daftar dan ranking pertama superkomputer dalam daftar top 500 diraih superkomputer milik Jepang yang disebut “K Computer”, setelah menggeser Tianhe-1A pada posisi kedua.
Para ahli telah memperkirakan China akan membangun superkomputer dengan chip yang dikembangkan sendiri. Sedangkan pemerintah China menganggap superkomputer baru sebagai simbol kekuatan China.