EnGenius EAP-3660

Kecepatannya memang tidak terbilang tinggi, namun daya jangkau EnGenius EAP-3660 ini patut diacungi jempol. 

Kalau memperhatikan bentuk fisiknya, access point EnGenius EAP-3660 ini memiliki tampang yang sangat identik dengan EnGenius EAP-9550 yang pernah kami uji juga pada sekitar akhir tahun 2010 lalu. Bentuknya sama-sama membulat, mirip seperti smoke detector yang dipasang pada langit-langit. Access point ini pun juga dipasang dengan cara yang sama, yaitu di langit-langit.

Meskipun memiliki bentuk yang sama persis, spesifikasi EnGenius EAP-3660 ini berbeda dengan EAP-9550. Jika access point EAP-9550 mendukung koneksi nirkabel dengan standar 802.11b/g/n, EnGenius EAP-3660 hanya mendukung sampai 802.11b/g saja. Kecepatan maksimal yang mampu dihasilkan adalah sebesar 108 Mbps. Access point ini memiliki sebuah port RJ45 yang bisa berfungsi sebagai LAN atau WAN. Lokasi port-nya terbilang sulit dijangkau karena terletak di balik badan access point ini, bersebelahan dengan port daya.

EnGenius EAP-3660 ini memiliki dua fungsi utama, salah satunya tentu saja sebagai access point. Anda bisa membagikan koneksi internet ke jaringan nirkabel dari perangkat ini melalui port RJ45 yang tersedia. Selain itu, EnGenius EAP-3660 ini juga bisa berfungsi sebagai wireless repeater yang bisa meneruskan serta menambah daya jangkau jaringan wi-fi yang telah tersedia sebelumnya. Selain itu, access point ini juga memiliki antena internal yang memiliki daya besar, 28 dBm, sehingga daya jangkaunya bisa lebih luas.

Panel kontrol milik EnGenius EAP-3660 ini terbilang cukup lengkap dengan tampilan yang sederhana. Halaman utama panel kontrol web-nya menampilkan status informasi mengenai access point ini, seperti IP address, MAC address, SSID, dan status koneksi wireless. Melalui panel kontrol ini Anda juga bisa mengatur modus operasi dari EnGenius EAP-3660 ini sebagai access point atau sebagai repeater. Lalu Anda juga bisa mengatur metode enkripsi access point ini, terdiri dari WEP, WPA, dan WPA2. Sayang, access point EnGenius EAP-3660 ini tidak memiliki fasilitas firewall.

Saat pertama kali menggunakan EnGenius EAP-3660 ini, kami mencoba menggunakannya sebagai access point dan menghubungkan access point ini dengan sebuah wireless adapter. Ternyata, dalam kondisi default, access point ini tidak mengaktifkan feature DHCP server, sehingga kami harus mengatur IP-nya secara manual. Feature DHCP tersebut harus diakses secara manual melalui menu IP settings. Hal ini tentunya agak sedikit merepotkan, terutama bagi perangkat-perangkat yang tidak dapat mengatur IP address secara manual seperti ponsel.

Dari sisi kinerjanya, EnGenius EAP-3660 ini menawarkan daya jangkau yang luas sebagai daya tarik utamanya. Model smoke detector yang digunakan pada access point ini membuatnya mampu menjangkau jarak yang lebih luas, apalagi dengan antena yang berkekuatan besar. Namun sayang dari sisi kecepatan throughput-nya, access point ini terbilang biasa saja, cenderung agak lambat. Kami menguji throughput dengan menggunakan sebuah wireless adapter dan aplikasi Chariot. Hasilnya, throughput yang dihasilkan berada di kisaran angka 24,539 Mbps dengan capaian maksimal sekitar 27,018 Mbps. Response time-nya juga tergolong biasa, sekitar 3,260 detik.

****

Dari sisi daya jangkau, EnGenius EAP-3660 ini memang terbilang sangat bagus, karena dibekali dengan antena internal yang bertenaga besar. Kinerjanya memang sedikit agak lambat, karena jaringan nirkabel yang digunakan masih berjalan di 802.11g. Jadi, kalau Anda membutuhkan access point untuk menjangkau ruangan besar tanpa membutuhkan banyak repeater, EnGenius EAP-3660 ini bisa dipilih.

Port LAN/WAN tersembunyi di balik access point, sehingga pemasangan akan sedikit merepotkan. 

 

 

Tampilan halaman utama panel kontrol web EnGenius EAP-3660 yang menampilkan informasi mengenai status dan setting access point. 

 Masih mengunakan standar nirkabel maksimal 802.11g, throughput yang dihasilkan oleh access point ini tergolong sedikit rendah, namun masih cukup memadai.

Plus     : Model unik; antarmuka panel kontrol mudah dimengerti; daya jangkau luas; multifungsi

Minus : Kinerja agak lambat; belum 802.11n; port RJ45 belum gigabit, instalasi agak merepotkan